Organisasi Bisnis
- Organisasi merupakan sebuah entitas sosial; entitas sosial yang diarahkan oleh tujuan; entitas sosial yang dirancang (secara sengaja) untuk memiliki struktur dan sistem aktivitas yang terkoordinasi; serta entitas sosial yang terhubung dengan lingkungan eksternal atau lingkungan luar.
- Terdapat berbagai jenis organisasi tergantung hal mendasar yang dijadikan sebagai patokan jenis-jenis organisasi tersebut, antara lain berdasarkan ukuran jumlah pegawai, berdasarkan tujuan organisasi (profit atau nirlaba), serta produk yang dihasilkan (barang dan jasa).
- Keberadaan organisasi menjadi penting karena beberapa alasan, antara lain untuk menyatukan sumber daya demi mencapai tujuan dan memberikan hasil, memproduksi barang dan jasa secara efisien, memfasilitasi inovasi, menggunakan teknologi manufaktur dan informasi modern, beradaptasi terhadap dan mempengaruhi perubahan lingkungan, menciptakan nilai bagi pemilik, pelanggan, dan pegawai, mengakomodasi tantangan, meliputi keberagaman, etika, serta motivasi, dan koordinasi pegawai.
- Terdapat dua jenis perspektif terhadap organisasi, yaitu sebagai sistem terbuka (open system) yang tergantung pada lingkungan, serta kerangka konfigurasi organisasi yang menjelaskan 5 bentuk dasar organisasi (manajemen puncak, manajemen menengah, pegawai pendukung teknis, pegawai pendukung administratif, serta technical core).
- Pada dasarnya terdapat 2 dimensi yang harus diperhatikan dalam memahami organisasi dan ingin merancang struktur organisasi, yaitu dimensi struktural (formalization, work specialization, Hierarchy of Authority termasuk span of control/rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi, profesionalisme, serta rasio personel juga departmentalization/departementalisasi dan chain of command/ rantai komando) dan dimensi kontekstual yang menunjukkan karakteristik organisasi secara keseluruhan (goal dan strategi perusahaan, lingkungan, ukuran, teknologi, dan budaya organisasi). Bagan khusus dari hubungan antara kegiatan usaha dan sumber daya yang ada di dalam organisasi-disertai tugas-tugas yang mereka jalankan, dinamakan struktur organisasi. Dalam menentukan struktur organisasi, terlebih dahulu kita harus menentukan sifat organisasi itu sendiri, antara lain dari sisi formalitasnya, yaitu formal ataukah informal. Pada dasarnya, terdapat 3 komponen inti dalam suatu struktur organisasi, yaitu (1) Formal reporting relationship, (2) Grouping together task, dan (3) Design of system. Komponen 1 dan 2 lebih menekankan pada pembahasan mengenai organisasi vertikal, sedangkan komponen yang ketiga lebih menekankan pada organisasi horizontal.
- Pada umumnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu struktur umum yang terdiri dari struktur organisasi sederhana (simple structure, misalnya fungsional), birokratis (atau vertical, misalnya divisional), serta matriks. Jenis struktur kontemporer, antara lain struktur tim (team structure atau dikenal pula sebagai horizontal structure), virtual organization (modular/network), sampai hybrid (gabungan vertical dan horizontal, disebut juga boundaryless organization). Perubahan-perubahan struktur organisasi dapat berimplikasi pada semangat kerja karyawan, dapat berarti positif ataupun negatif. Hasil dari perubahan dapat membuat para pekerja kehilangan jabatan, menghilangkan rekan kerja dalam sebuah tim yang solid atau kehilangan pekerjaan. Akan tetapi, perubahan ini mempunyai harapan yang lebih baik pada perkembangan organisasi. Bagaimana manajemen dapat menjembatani persoalan ini sehingga perubahan organisasi dapat diterima semua pihak dan tidak menimbulkan kepanikan merupakan tantangan yang perlu dihadapi setiap perusahaan.
- Terdapat dua jenis model rancangan organisasi yang saling bertolak belakang, yaitu model mekanistik dan organik. Kedua model tersebut dijadikan dasar untuk menjawab perbedaan yang ada pada setiap struktur organisasi. Beberapa hal yang menjadi determinan perbedaan struktur organisasi antara lain perbedaan strategi (inovasi, minimisasi biaya, dan imitasi), ukuran, teknologi, serta lingkungannya (seperti yang terdapat dalam dimensi kontekstual organisasi).
Konsep dan Fungsi Manajemen SDM
- Sumber daya manusia (SDM) adalah orang-orang yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.
- Manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai suatu proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi serta mengevaluasi seluruh sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.
- Fungsi sumber daya manusia atau bagian SDM adalah mengelola berbagai aspek dari masalah sumber daya manusia dalam perusahaan, seperti merencanakan kegiatan perekrutan dan mengusahakan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang digunakan oleh perusahaan. Bagian SDM ini pun menyusun kebijakan-kebijakan yang menyangkut peraturan tenaga kerja, kualifikasi perekrutan, pengembangan karir dan mulai pengiriman tenaga kerja untuk mengikuti pelatihan-pelatihan hingga melanjutkan studi, program insentif maupun bonus bagi tenaga kerja.
- Proses manajemen sumber daya manusia adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan upaya yang dilakukan mulai dari perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, penandatanganan kontrak kerja, penempatan tenaga kerja hingga pembinaan dan pengembangan tenaga kerja guna menempatkan dan tetap memelihara tenaga kerja pada posisi dan kualifikasi tertentu serta mengusahakan agar mereka bertanggung jawab sesuai dengan persyaratan yang diberikan kepada tenaga kerja tersebut. Proses manajemen SDM melibatkan kegiatan, antara lain perencanaan, perekrutan, seleksi, orientasi, pelatihan dan pengembangan, kompensasi dan insentif, serta evaluasi kinerja tenaga kerja.
- Saat ini, tugas penting SDM adalah mencari orang yang sesuai untuk digunakan dalam perusahaan serta memberikan ganjaran dan motivasi yang sesuai agar dapat menjalankan tugasnya dengan efektif dan dedikasi yang tinggi. Semua kegiatan manajemen selalu diawali dengan perencanaan, begitu pula dengan kegiatan bagian SDM. Merencanakan perekrutan dan penempatan karyawan yang sesuai merupakan strategi dalam usaha menemukan kebutuhan pekerja dalam jangka pendek dan panjang, pada sebuah organisasi. Untuk memudahkan proses perencanaan, ada beberapa langkah yang diikuti, yaitu perencanaan yang dibuat tetap mengacu pada perencanaan strategis organisasi; menentukan tugas yang akan diemban oleh tenaga kerja melalui Analisis pekerjaan (job analysis), deskripsi pekerja (job description), serta spesifikasi pekerjaan (job specification); menganalisis ketersediaan sumber daya manusia dalam kebutuhan jangka panjang; melakukan tindakan penyesuaian; serta evaluasi dan modifikasi tindakan.
- Secara ringkas proses mendapatkan SDM sesuai dengan kebutuhan perusahaan harus melalui 3 tahapan, yaitu rekrutmen, pelatihan atau perkuliahan dan penilaian kinerja. Rekrutmen adalah proses menarik orang-orang yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum terisi, terbagi atas rekrutmen internal dan eksternal.
- Setelah melakukan rekrutmen, perusahaan perlu memberikan pelatihan dan pengembangan agar organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif. Terdapat beberapa teknik pelatihan, antara lain orientasi karyawan baru, program atas dasar pekerjaan (on the job training), program secara perkuliahan (classroom training),video teleconferencing, video interaktif, serta pelatihan berdasarkan kelompok.
- Penilaian kinerja pegawai dalam menjalankan tugas merupakan evaluasi yang dilakukan secara spesifik dan formal untuk menentukan tingkat keefektifan pelaksanaan pekerjaan seorang karyawan terdapat beberapa metode pengukuran kinerja, antara lain Written Essays, merupakan metode yang paling sederhana dalam mengevaluasi kinerja pegawai. Dibuat dalam bentuk narasi mengenai kekuatan, kelemahan pegawai, kinerja masa lalu, kinerja potensial, serta saran perbaikan bagi pegawai. Metode Pengurutan (Rangking) yang mengurutkan dari atas ke bawah atau yang terbaik ke yang terburuk atas setiap pekerja atau kelompok kerja atau divisi tertentu; Metode Peringkatan, yang terdiri dari pertanyaan atau pertanyaan sederhana mengenai beberapa aspek kinerja pekerjaan seseorang. Metode yang populer adalah skala pemeringkat grafis yang mudah untuk dikembangkan, Critical Incident Method/Metode Kejadian Kritis yang merupakan contoh yang sangat baik atau sangat buruk dalam diri karyawan, dalam hal ini Manajer berusaha menjabarkan apa yang para pekerja tersebut lakukan atau tidak sehingga berakibat pada keberhasilan atau kegagalan. Teknik ini memberikan informasi umpan balik dan menentukan kinerja dengan cara yang cukup adil. 360-Degree Evaluations merupakan pendekatan terbaru yang menyediakan umpan balik dari mereka yang sehari-harinya berhubungan dengan pegawai, baik internal customer, seperti manajemen puncak, manajer, bawahan, rekan kerja atau anggota tim, serta perwakilan departemen lain, serta external customer, seperti supplier dan klien.
- Kompensasi untuk para pekerja. Upah, gaji dan semua fasilitas lainnya yang merupakan ganjaran atau pembayaran kepada para pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dikatakan sebagai kompensasi. Pada dasarnya kompensasi terdiri dari 2 jenis, yaitu financial dan nonfinansial. Kompensasi finansial terdiri dari pembayaran langsung atau insentif (bonus, bagi hasil atau pembayaran jasa bagi nonmanajemen) serta pembayaran tak langsung berupa tunjangan tambahan, yang umumnya dibayarkan kepada para pekerja berupa bantuan dana pensiun, asuransi dan liburan. Sementara itu, kompensasi nonfinansial, meliputi situasi kerja di mana para pekerja menemukan kepuasan kerja dan motivasi kerja, terdiri dari beberapa bentuk, antara lain memberikan fasilitas kendaraan dan perumahan, biaya dokter, pemberian pinjaman dengan bunga rendah untuk mencicil rumah/motor/mobil, cuti yang dibayar perusahaan, cuti sakit tanpa dipotong gaji, bebas makan siang di kantor, mengikuti kursus-kursus.